Rabu, 13 Juni 2012
Rabu, 06 Juni 2012
Laporan "field study" BIOLOGI tentang sangiran dan agrowisata
DISUSUN
OLEH :
Luluh Murjiani
XD/21
Kata
Pengantar
Assalammualaikum
Wr. Wb.
Segala puji bagi Tuhan yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang Biologi, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Pengamatan
Hayati di Sondokoro”.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada guru Biologi yaitu Bpk. Rahmad Basuki selaku guru
pembibing mata pelajaran Biolgi.
yang telah membimbing agar dapat menyelesai kan tugas
akhir semester dengan baik.Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Wassalammualaikum
Wr. Wb
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Seperti
tempat-tempat atau lingkungan lainnya, Sangiran Dome dan Agrowisata Sondokoro
mempunyai berbagai macam makhluk hidup atau keanekaragaman hayati. Berikut
keanekaragaman hayati di Sangiran Dome dan Agrowisata Sondokoro.
1. Keanekaragaman
Hayati di Sangiran Dome :
·
Manusia
·
Serangga
·
Pepohonan
·
Udara
·
Tanah
·
Air
·
Rerumputan
2. Keanekaragaman
Hayati di Agrowisata Sondokoro :
·
Manusia
·
Pohon
·
Rerumputan
·
Serangga
·
Monyet
·
Ikan
·
Burung
·
Tumbuhan tebu
·
Tanah
·
Air
·
Udara
DESKRIPSI
UMUM TENTANG TEMPAT WISATA
1. Sangiran
Dome
Sangiran Dome adalah museum situs yang dipersiapkan untuk
menampung temuan-temuan dari Situs Sangiran. Sangiran dome berbentuk perbukitan
berkubah. Museum Sangiran berada di perbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten
Karanganyar. Tepatnya di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Yang mempunyai koleksi seperti fosil manusia, fosil hewan, fosil tumbuhan,
batu-batuan, sedimen tanah, dan peralatan batu yang dibuat dan digunakan
manusia purba pada masa lalu di Sangiran.
Situs Sangiran pertama kali
diperhatikan oleh Eugene Dubois tahun 1893, namun penemuan alat-alat batu
buatan manusia purba yang pernah hidup di Sangiran pertama kali ditemukan oleh
J.C. van Koenigswald.
Koleksi yang ada di museum Sangiran dome
2. Agrowisata
Sondokoro
Agrowisata Sondokoro terletak pada kompleks PG.
Tasikmadu, Karanganyar. Agrowisata ini mempunyai luas sekitar 25 km2 yang
telah mencakup keseluruhan bangunan pabrik gula. Agrowisata ini mempunyai dua
pintu masuk, yaitu pintu masuk barat dan pintu masuk utara.
Pada agrowisata ini terdapat berbagai arena bermain anak
dan arena edukasi, arena rekreasi, dan arena kuliner. Juga terdapat kolam
renang serta wisata air yang lainnya.
Agrowisata ini terdapat Sacchacinema atau wahana edukatif mengenai proses pembuatan gula. Sacharosa dan Spoor Gula adalah jenis kereta wisata yang dapat mengantar
mengelilingi agrowisata ini. Di agrowisata ini terdapat pula flying fox dan
arena panjat tebing.
PENGOLAHAN
LIMBAH
1. Di
Museum Sangiran
Di Museum Sangiran, pengolahan di sekitar obyek
wisatatidak terlalu banyak sampah berserakan. Namun, jika kita menengok ke
belakang dekat kamar mandi, bisa ditemui banyak sampah plastik berserakan. Saat
di Museum Sangiran, masih jarang ditemui tong-tong sampah. Belum ada tong yang
disediakan langsung sesuai jenis sampah yang akan dibuang. Pengolahan sampah di
Sangiran, tidak resmi maksudnya sampah-sampah dipungut oleh pemulung sehingga
pengolahan sampah di museum Sangiran belum cukup bagus.
2. Di Agrowisata Sondokoro
Saat di Agrowisata Sondokoro, jarang
ditemui sampah-sampah berserakan. Karena menurut narasumber, Bapak Adi Masaji,
pengelolaan sampah secara intern. Yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Namun, petugas kebersihan di Agrowisata Sondokoro terdapat 4 petugas yang
masing-masing bekerja dari pagi hingga sore. Selain itu, pengelolaan sampah di
Agrowisata Sondokoro juga didalangi oleh para pemulung. Namun, tempat pusat
pembuangan sampah di dekat para penjual kerajinan sangat tidak teratur.
Walaupun kebanyakan adalah sampah kering. Pengelolaan sampah di Sondokoro dilaksanakan
dengan bantuan Dinas Kebersihan. Ada 4 DAM sampah. 1 hari 2x ambil. Tetapi sampah
tidak dipisah sesuai jenis sampah.
Kebersihan di Sangiran Dome dan Agrowisata Sondokoro
terlihat dari luar bersih dan tertata. Namun, jika kita melihat kamar mandi di
Sangiran Dome kita bisa melihat apakah Museum Sangiran termasuk tempat wisata
bersih dan tertata atau tidak. Kamar mandi Museum Sangiran berbau dan banyak
tulisan tangan-tangan jahil di tembok. Lantai kamar mandi pun terlihat kotor.
Sedangkan kebersihan di Agrowisata Sondokoro juga belum
terlalu bersih. Namun tidak banyak coret-coretan ataupun sampah berserakan. Tetapi
kebersihan air pada wahana air banyak yang kotor serta lantai yang telah
berlumut. Warung-warung di Sondokoropun terlihat bersih, tidak banyak sampah
berserakan.
HAMBATAN
YANG DITEMUKAN
1. Di
Museum Sangiran
v Kurangnya
sarana pembuangan tempat sampah
v Kurangnya
kedisiplinan petugas terhadap wisatawan yang berkunjung
v Infrastruktur
yang tidak memadai dan kurangnya pengawasan
2. Di
Agrowisata Sondokoro
v Kurangnya
wisatawan yang hadir
v Kurangnya
promosi tempat tersebut
v Kurangnya
kesadaran dalam memilah sampah
v Minimnya
petugas kebersihan di daerah wisata tersebut
Laporan "field study" Fisika di sondokoro
Nama : Luluh Murjiani
Kelas : XD
No.Absn :
21
SMA NEGERI TIRTONIRMOLO
Kata Pengantar
Assalammualaikum Wr.
Wb.
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang Fisika, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Medan
Gravitasi di Sondokoro”. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada guru Fisika yaitu Ibu Tri. yang telah membimbing penyusun agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Wassalammualaikum Wr. Wb
Daftar Isi
Kata
pengantar…………………………………………………….. 2
Daftar
isi…………………………………………………………… 3
Tujuan……………….…………………………………………….. 4
Dasar teori………….…………………………………………….. 4
Alat
dan bahan…………………………………………………….. 5
Prosedur
kerja…………………………………………………….. 5
Data
hasil pengamatan dan analisa….……………………………. 6
Kesimpulan………….……………………………………………. 7
Saran………………….…………………………………………… 8
1.
Tujuan
penulisan :
Tujuan
umum :
Melengkapi
nilai mata pelajaran fisika
Tujuan
khusus :
Menentukan kuat medan gravitasi di
daerah Argowisata Sandokoro dengan percobaan ayunan bandul sederhana.
Dasar
Teori :
A. Pengertian Getaran
Pernahkah kamu melihat jam dinding yang memakai bandul? Jarum jam tersebut bergerak akibat adanya gerak bolak-balik bandul. Gerakan bandul itu disebut getaran. Marilah kita selidiki apa sebenarnya getaran itu.
Jadi, getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut. Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik B-C-B-A-B. Bandul tidak pernah melewati lebih dari titik A atau titik C karena titik tersebut merupakan simpangan terjauh.
Simpangan terjauh itu disebut amplitudo. Di titik A atau titik C benda akan berhenti sesaat sebelum kembali bergerak. Contoh amplitudo adalah jarak BA atau jarak BC. Jarak dari titik setimbang pada suatu saat disebut simpangan.
B. Ciri-Ciri Suatu Getaran
Getaran merupakan jenis gerak yang mudah kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik gerak alamiah maupun buatan manusia. Semua getaran memiliki ciri-ciri tertentu. Apa ciri-ciri getaran itu?
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar yang dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Suatu getaran akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri. Hubungan frekuensi dan periode secara matematis ditulis sebagai berikut:
dengan: T = periode (s)
f = banyaknya getaran per sekon (Hz)
Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau disebut juga dengan hertz (Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman yang berjasa di bidang gelombang, Hendrich Rudolf Hertz. Jadi, satu hertz sama dengan satu getaran per sekon.
Pernahkah kamu melihat jam dinding yang memakai bandul? Jarum jam tersebut bergerak akibat adanya gerak bolak-balik bandul. Gerakan bandul itu disebut getaran. Marilah kita selidiki apa sebenarnya getaran itu.
Jadi, getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut. Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik B-C-B-A-B. Bandul tidak pernah melewati lebih dari titik A atau titik C karena titik tersebut merupakan simpangan terjauh.
Simpangan terjauh itu disebut amplitudo. Di titik A atau titik C benda akan berhenti sesaat sebelum kembali bergerak. Contoh amplitudo adalah jarak BA atau jarak BC. Jarak dari titik setimbang pada suatu saat disebut simpangan.
B. Ciri-Ciri Suatu Getaran
Getaran merupakan jenis gerak yang mudah kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik gerak alamiah maupun buatan manusia. Semua getaran memiliki ciri-ciri tertentu. Apa ciri-ciri getaran itu?
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar yang dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Suatu getaran akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri. Hubungan frekuensi dan periode secara matematis ditulis sebagai berikut:
dengan: T = periode (s)
f = banyaknya getaran per sekon (Hz)
Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau disebut juga dengan hertz (Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman yang berjasa di bidang gelombang, Hendrich Rudolf Hertz. Jadi, satu hertz sama dengan satu getaran per sekon.
B.
Gerak Harmonik
Sederhana
C.
Gerak harmonik
sederhana adalah gerak bolak – balik benda melalui suatu titik keseimbangan
tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu (1) Gerak
Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak
osilasi air raksa/ air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas,
dan sebagainya; (2) Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak
bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
D. Telaah
terhadap bunyi dan getaran sangat berkait bahkan tidak dapat dipisahkan dengan
kajian tentang ayunan atau yang disebut juga dengan istilah osilasi. Gejala ini
dalam kehidupan kita sehari-hari contohnya adalah gerakan bandul jam, gerakan
massa yang digantung pada pegas, dan bahkan gerakan dawai gitar saat dipetik.
Ketiganya merupakan contoh-contoh dari apa yang disebut sebagai ayunan.
E.
Beberapa Contoh Gerak
Harmonik Sederhana
F.
Gerak harmonik pada
bandul
Ketika beban
digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan dian di
titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban
akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi
berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan
gerak harmonik sederhana.
G.
Gerak harmonik pada
pegas
Semua pegas memiliki
panjang alami sebagaimana tampak pada gambar 2. Ketika sebuah benda dihubungkan
ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y.
Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik
atau digoyang).
H.
Pendulum (Ayunan
Matematis)
I.
Contoh lain dari kategori
ayunan mekanik, yakni pendulum. Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer
adalah gerak osilasi pendulum (bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas
tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum) bermassa m yang digantungkan
pada ujung tali, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam menganalisis
gerakan pendulum sederhana, gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali
sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola. Kita akan memulai
kajian kita dengan meninjau persamaan gerak untuk system seperti yang dsajikan
dalam Gambar (1).
K.
Gambar di atas
memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan
bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya
berat (w = mg)dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki
komponen mg cosyang searah tali dan mg sin yang tegak lurus
tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin .
Karena tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang
busur lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama.
L.
Hubungan antara panjang
busur x dengan sudut dinyatakan dengan persamaan :
N.
(ingat bahwa
sudut 0 adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum
berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar
simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).
O.
Syarat sebuah benda
melakukan Gerak Harmonik Sederhana adalah apabila gaya pemulih sebanding dengan
simpangannya. Apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan x atau
sudut0 maka pendulum melakukan Gerak Harmonik Sederhana.
P.
Gaya pemulih pada
sebuah ayunan menyebabkannya selalu bergerak menuju titik setimbangnya. Periode
ayunan tidak berhubungan dengan dengan amplitudo, akan tetapi ditentukan oleh
parameter internal yang berkait dengan gaya pemulih pada ayunan tersebut.
Q.
Gaya pemulih yang
bekerja pada pendulum adalah -mg sin 0.Secara matematis ditulis :
R.
Tanda negatif
menunjukkan bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan dengan simpangan
sudut 0 . Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa gaya pemulih
sebanding dengan sin 0, bukan dengan 0 . Karena gaya
pemulih F berbanding lurus dengan sin 0bukan dengan 0 maka
gerakan tersebut bukan merupakan Gerak Harmonik Sederhana. Alasannya
jika sudut 0 kecil, maka panjang busur x (x = L
kali 0 ) hampir sama dengan panjang L
sin 0 (garis putus-putus pada arah horisontal). Dengan demikian untuk
sudut yang kecil, lebih baik kita menggunakan pendekatan :
T.
Periode Pendulum/
Ayunan Matematis
U.
Periode pendulum dapat
kita tentukan menggunakan persamaan :
W.
Persamaan (15)
merupakan persamaan frekuensi pendulum sederhana
X. Keterangan
: T = periode (s), f = frekuensi (Hz), L =
panjang tali (m), g = percepatan gravitasi (m/s2)
Y.
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa periode dan
frekuensi getaran pendulum sederhana bergantung
pada panjang tali dan percepatan gravitasi. Karena percepatan gravitasi
bernilai tetap, maka periode sepenuhnya hanya bergantung pada panjang
tali (L). Dengan kata lain, periode dan frekuensi pendulum tidak
bergantung pada massa beban alias bola pendulum. Anda dapat dapat
membuktikannya dengan mendorong seorang yang gendut di atas ayunan. Bandingkan
dengan seorang anak kecil yang didorong pada ayunan yang sama.
2. Alat dan
bahan :
1)
Statif
(benda tegar yang seimbang,cari di agrowisata sondokoro,kreatifitas kelompok)
2)
Bola
bekel(atau yang sejenis)
3)
Tali
bangunan(warna putih) +- 150 cm (beri tanda 0 cm,50 cm,85 cm,dan 105 cm)
4)
Stop
watch(pada hp)
3. Prosedur Kerja
:
1)
Merangkai
alat dan seperti gambar dengan panjang tali berbeda beda(lihat tabel)
2)
Menarik
bandul dari posisi O ke A dengan sudut maksimal 10 derajat,kemudian lepas dari
posisi A sehingga membentuk ayunan yang periodic dari posisi A ke B kembali ke
poisis A yang di sebut 1 getaran
3)
Mencatat
waktu yang diperlukan untuk melakukan 10 kali getaran,masukan kedalam
table,ulangi sebanyak3 kali
4)
Mengulangi
langkah no 1 s/d no 3 untuk panjang tali yang berbeda
4. Table
pengamatan :
No.
|
Panjang
Tali
|
t
(10 kali getaran)
|
T
(waktu untuk satu getaran)
|
T
rata-rata
|
|
1
|
50
cm
|
14.68
|
1.47
|
1.47
|
912.5
|
14.52
|
1.45
|
||||
14.87
|
1.49
|
||||
2
|
80
cm
|
17.68
|
1.77
|
1.78
|
986.9
|
17.92
|
1.79
|
||||
17.69
|
1.77
|
||||
3
|
110
cm
|
20.85
|
2.09
|
2.08
|
1002.7
|
5. Kesimpulan
:
Bahwa pada dasarnya gravitasi adalah gaya yang ditimbulkan bumi
dan dapat dihitung dengan berbagai cara diantaranya dengan ayunan bandul
sederhana. Pada ayunan bandul sederhana massa bandul tidak diperhitungkan, yang
diperhitungkan hanya kuadrat periode (T2) dan ).Rpanjang tali ( ).
6.
Saran :
Semoga
kegiatan praktikum ini lebih sering diadakan lagi dan dalam pengerjaan
praktikum lebih diawasi dan dibimbing lagi, dan untuk tugas praktikum lebih
diperjelas lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)